web analytics
header

Sebelum Istirahat

sumber: www.google.com
sumber: www.google.com

Oleh Diana Ramli

Dalam lelap lelah ku memandangi wajahmu

Cahaya yang setiap hari kian memudar

Terlihat dari seraut wajah yang tak lagi muda

            Bagaimana selanjutnya engkau akan mengarungi

            Samudera kehidupan yang penuh ombakan besar?

            Bagaimana engkau akan melewati waktu

            Di kala engkau seharusnya istirahat?

Bukankah tulangmu telah memikul berat

Bukankah matamu telah lelah menatap pahit kehidupan

Bukankah kulitmu telah banyak disengat matahari

            Mengapa kau tak istirahat di usia senjamu?

            Mengapa tak sisakan usiamu untuk istirahat sejenak di dunia sandiwara?

            Mengapa engaku tak menyisahkan waktu untuk sekedar menonton?

            Mengapa engkau selalu jadi pelaku?

Nak, badanku lelah, mataku sudah tidak sanggup melihat dengan jelas

Tangan ini sudah tidak sanggup mengenggam kerasnya kehidupan

Tetapi aku masih punya tanggung jawab

Untuk membuat kalian masih bisa bernafas dengan lega

Di dunia yang kau maksud hanya panggung sandiwara

Related posts:

DESEMBER KESEKIAN

Oleh: Nur Fadliansyah Abubakar & A. Wafia Azzahra Makin perih namun teriris Semakin diam semakin sakit Lelah batin Ingin mati

Pemangsa Peradaban

Penulis: Verlyn Thesman (Pengurus LPMH-UH Periode 2023/2024) Mau seperti apakah kaumku? Nyaman sudah tak pernah kami alami Tertutup tak tertutup

Temu

Penulis: Wriftsah Qalbiah (Pengurus LPMH-UH Periode 2023/2024) Semilir rindu menaungi langkahku, Membawaku pada ruang sepi yang menanti sebuah temu. Bayangmu