Oleh : Ainil Ma’sura
Toga merah hitam kembali berduka
Memang baju kebesaran itu telah tercoreng
Oleh kuku-kuku tajam
Pencakar konstitusi, para penakar keadilan
Sempat mendongak heran,
Masihkah akan hitam segala yang hitam
Dan masihkah akan putih segala yang putih
Ataukah semuanya akan jadi abu-abu
Samar-samar lalu menghilang
Benda aneh yang bernama keadilan
Benda aneh yang bernama kepastian
Jawablah aku yang ternyata masih mendongak heran
Ini bukan tantangan, hanya sekedar penantian
Untuk sebuah keadaan langka bernama kebahagiaan
Untuk sebuah keadaan langka bernama kemakmuran
Toga merah hitam, kapan kami harus dan tidak harus meyakini?
Benang merah masalah yang tertambat di pangkuanmu
Jangan diam dan membiarkan kami lelah, berada
Pada sebuah keadaan yang bernama bingung
Pada sebuah keadaan yang bernama bimbang