web analytics
header

Puisi : Rindu

Oleh Rusmin (Juris 2015)


rindu
rindu begitu akrab dikala ku hanya diam dan membisu
datang seperti hal nya paku
yang menancap ribuan seperti menyerbu
mengoyak batin ketika hanya dapat bungkam seperti membodohiku

rindu
ya, aku rindu dengan tatapan itu
tatapan yang begitu sayu
memberikan teduh ditengah kehausanku
aku bisa apa? selain menahan sembari membayangkanmu

rindu
terkadang pula kau begitu membodohiku
mengasingkan dan menpecundangiku
menghujat dengan sejuta belenggu di tubuhku
memberikan luka yg teramat pilu

rindu
hanya terobati ketika aku dapat mendekapmu
mebelai setiap helai rambutmu
dan mencumbu mu dengan perasaan tulus dari hatiku
ketika kedua mata kita terpaut dengan perasaan cinta itu
ketika itu pula aku hanya dapat berkata I love u.

 

Pemenang Malam Puisi di Line Eksepsi Online (26 Like)

ID Line : Eksepsi Online/@gob7706n

Related posts:

Ia

Oleh: Nona Ia hanya teman lama datang tiba-tiba, tanpa aba-aba di saat hati masih belajar lupa tanpa banyak kata ia

Arshynta

Oleh: Muhammad Fauzan MB Ketika modernisme menulis tentang distopia dan postmodernisme membantainya dengan relativisme aku masih mencari kata yang pas

Biru

Oleh: Juwa (Pengurus LPMH-UH Periode 2024/2025) Ia, sesosok biru yang tergambar pilu lewat sorot mata sayu yang ia miliki. Hening