Makassar, Eksepsi Online – Unit Kegiatan Mahasiswa Bengkel Seni Dewi Keadilan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (UKM BSDK FH-UH) menggelar Panrung Lompo V di Baruga A.P Pettarani Unhas, Rabu (3/5). Kegiatan ini mengusung tema “Gerak Pola Suara”. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pada Panrung Lompo kali ini BSDK mencoba menampilkan hal baru. “Kami mencoba menyalurkan seni melalui perfilman karena kami ingin mencoba hal baru yang belum pernah kami lakukan,” ujar Ketua Panitia Indrasatya. Terdapat tiga flim pendek yang diputar yaitu Belum Bisa, Mangga dan Cinta Itu. Ketiga film tersebut merupakan hasil karya BSDK.
Menurut pengakuan Ketua BSDK AJ. Ghazali, melalui ketiga film tersebut BSDK ingin menyampaikan pesan kepada khalayak. “Lewat film Belum Bisa, BSDK ingin menyampaikan pesan bahwa tidak semua orang dapat merasakan hal atau berada dalam keadaan yang seberuntung kita, maka seharusnya kita besyukur atas apa yang kita telah miliki sekarang. Film Mangga sendiri ingin menyampaikan bahwa kita tidak usah mempersulit sesuatu yang seharusnya dapat dilakukan dengan cara yang lebih mudah. Terakhir melalui film berjudul Cinta Itu, kami mau menyampaikan bahwa cinta itu bukan hanya rasa suka terhadap lawan jenis tetapi lebih pada kepedulian antarsesama. Jadi bagi kami cinta itu adalah kepedulian,” akunya.
Pemutaran film BSDK mendapat apresiasi dari penonton. “Menurut saya pemutaran flim ini sangat bagus dan menarik, karena tema-tema yang mereka angkat sangat dekat dengan kehidupan kita,” ujar Nabila. Hal yang sama disampaikan oleh Hajwad. Menurutnya, kegiatan tersebut sangat menghibur, semoga ke depannya lebih baik lagi dengan persiapan lebih matang agar dapat menghibur lagi.
Kegiatan Panrung Lompo merupakan kegiatan tahunan yang dilakukan BSDK. Kegiatan ini dirangkaikan dengan pengukuhan anggota baru BSDK. Sebanyak 27 anggota baru yang dikukuhkan. Selain pemutaran film, pada Panrung Lompo tersebut juga ditampilkan vocal group, tari toraja dan perkusi. (Sya&And)
