Muh. Ikram
(Pengurus LPMH-UH Periode 2017-2018)
Sejak dimulainya serangan Israel terhadap Gaza pada 26 Desember 2008, konflik yang terus-menerus berkecamuk masih berlangsung sampai sekarang. Israel melancarkan serangan ke Gaza baik serangan darat maupun udara, meskipun perjanjian perdamaian sudah dibuat tetapi Israel masih terus melancarkan serangan ke Gaza. Banyaknya korban warga sipil yang berjatuhan, tidak menurunkan niat Israel untuk berhenti melancarkan serangannya, kebanyakan korban dari warga sipil adalah orang dewasa dan anak-anak.
Rumah mereka dihancurkan sehingga mereka mengungsi di tempat yang aman. Rumah sakit di Palestina pun tidak mampu menampung korban yang terluka karena begitu banyaknya korban yang berjatuhan, mereka lari kesana-kesini untuk menghindari rudal yang dilancarkan oleh Israel, yang disayangkan di sini korbanya adalah anak-anak yang tak berdosa, yang belum mengenal apa itu peperangan, mereka dibunuh dengan begitu keji, dipukuli, dibom (sampai-sampai ada yang tertimpa runtuhan bangunan), maupun ditembak. Saat diblokadenya seluruh jalur bantuan menuju Palestina, banyak orang-orang yang kehausan dan kelaparan, ada anak yang cuma makan rumput yang masih tersisa setelah diluluhlantahkan oleh serangan bom Israel. Dimana peri kemanusiaan berada, kenapa Hak Asasi Manusia (HAM) hanya berdiam diri melihat anak-anak itu dibunuh, kemana larinya HAM bersembunyi, apakah dia takut pada Israel ?.
Namun masyarakat Palestina tidak hanya tinggal diam, mereka berjuang teguh melawan para zionis Israel meskipun dengan tangan kosong, mereka tidak gentar melawan para tentara Israel yang kejam di perbatasan Palestina-Israel, meskipun mereka dipuluki dan ditembaki tetapi mereka tetap tak gentar melawan para tentara Israel. Selanjutnya yang membuat terenyuh adalah semangat dari anak-anak yang masih di bawah umur yang ikut berjuang melawan tentara Israel, mereka tidak takut pada tentara Israel, meskipun banyak dari mereka dibunuh tanpa belas kasih. Melihat raut wajah dari anak-anak Palestina yang polos dan penuh luka serta air mata, ada keinginan yang terpendam untuk merasakan kebebasan dari penjajahan Israel, mereka menginginkan kedamaian dan terlepas dari cengkraman Israel.
Haruskah kita tinggal diam melihat hal seperti ini ? setidaknya kita memberi bantuan terhadap masyarakat Palestina, ataukah setidaknya kita menyuarakan hak-hak mereka yang direnggut untuk menikmati kedamaian dan kebebasan, dan ataukah setidaknya kita memihak kepada kaum-kaum yang tertidas dari pada tinggal diam melihat penderitaan yang dirasakan oleh mereka, karena diam berarti memihak kapada kezaliman.