web analytics
header

Partner Antara Organisasi Dan Indeks Prestasi

Oleh : Hijriah Maulani Nanda Syaputri

Wacana keilmuan adalah hal yang sering dan pasti diperoleh oleh mahasiswa dalam kegiatannya sebagai seorang insan akademis. Wacana keilmuan dan wawasan intelektual mahasiswa atau yang sering disebut hard skilldipahami sudah terpenuhi melalui kegiatan akademik di kampus. Namun,  ada elemen pelengkap dan penyempurna untuk seorang mahasiswa yaitu pembekalan soft skill. Bentuk pembekalan tersebut seperti pembinaan mental dan kepekaan sosial yang belum sepenuhnya didapat melalui kegiatan akademik. Untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan organisasi dalam rangka menyiapkan diri sebelum terjun ke masyarakat dan dunia kerja yang berdimensi lebih kompleks dan luas,hal ini kemudian menjadi sebuah keharusan bagi seorang mahasiswa. Kedua elemen ini sangat berkaitan erat dan menciptakan suatu kekuatan yang lebih kompleks untuk seorang mahasiswa.
Agent of Change  dan Social Control kini seakan-akan hanya sekadar istilah keren sebagai wallpaper penghias untuk menjadi seorang mahasiswa. Tanpa bisa menjabarkan makna penting dalam arti kedua istilah ini, para kaum yang mengaku intelek berbondong-bondong mengejar gelar IPK yang setinggi-tingginya. Menjadi seorang aktivispun sekarang menjadi kebanggaan tersendiri bagi yang menggelutinya, mengatasnamakan lebih pada interaksi sosial,sampai terkadang persoalan akademis dinomor duakan. Tidak bisa dipungkiri bahwa organisasi merupakan wadah yang tepat untuk mahasiswa dalam mengaktualisasikan bakat, minat serta keterampilan. Namun, bukan sebagai alasan pembenar untuk hanya sekadar menggeluti satu wadah. Tidak dapat diingkari bahwa Indeks Prestasi pun menjadi syarat lain yang tidak kalah pentingnya.
Intinya adalah keberadaan kedua elemen ini yaitu Indeks Prestasi dan Organisasi. Keduanya saling berkesinambungan, tidak ada yang didominankan dan diminimkan. Kedua elemen ini harus berjalan seirama dan beriringan menuju pencapaian yang sebenarnya yaitu menjadi seorang mahasiswa yang mampu menyeimbangkan antara kemampuan hard skill dan soft skill.
Bukankah untuk meraih tiket bernama Ijazah dan menjadi seorang sarjana membutuhkan Indeks prestasi (hard skill)? Dan bukankah untuk menggunakan Ijazah tersebut dalam mencari pekerjaan membutuhkan mental dan mampu dalam berinteraksi sosial(soft skill)?

Related posts: