Puisi dalam Film “Tanah Surga, Katanya”
Bukan lautan hanya kolam susu, katanya
Tapi kata kakekku, hanya orang-orang kaya yang bisa minum susu
Kail dan jala cukup menghidupimu, tiada badai tiada topan kau temui, katanya
Tapi kata kakekku, ikannya diambil nelayan-nelayan asing
Ikan dan udang datang menghampirimu, katanya
Tapi kata kakekku, ssstt.. ada udang di balik batu
Orang bilang tanah kita tanah surga, katanya
Tapi kata dokter intel, yang punya surga cuma pejabat-pejabat
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman, katanya
Tapi kata dokter intel, kayu-kayu kita dijual ke negara tetangga
Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman, katanya
Tapi kata kakekku, belum semua rakyatnya sejahtera, banyak pejabat yg menjual kayu dan batu untuk membangun surganya sendiri.
Puisi di atas memang singkat namun mempunyai makna yang sangat dalam. Makna yang tersirat di dalamnya seakan kembali mengingatkan dan memberitahukan kepada kita semua bahwa masih sangat banyak saudara-saudara kita di luar sana yang kehidupannya sangat memprihatinkan, khususnya yang berada di daerah perbatasan. Puisi tersebut dibacakan seorang anak yang bernama Salman dalam sebuah film yang berjudul “Tanah Surga, Katanya”. Film tersebut bercerita tentang problematika hidup masyarakat yang berada di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia. Semoga hal ini dapat menjadi bahan renungan bagi kita semua. (Ahmad Junaedi)