web analytics
header

Muhammadiyah atau Pemerintah?

Oleh: Nurul Hasanah
H
cyberdakwah.com
ari ini merupakan hari pertama puasa bagi sebagian umat Islam di Indonesia. Mengapa sebagian? Sebab sebagian umat Islam lainnya di Indonesia ada yang telah melaksanakan puasa sejak kemarin. Perbedaan penentuaan awal puasa telah beberapa kali terjadi di Indonesia. Ormas Islam Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama (NU) dalam hal ini pemerintah berpengaruh besar dalam timbulnya perbedaan ini.

Muhammadiyah menentukan awal puasa jatuh pada Selasa, 9 Juli, sedangkan berdasarkan sidang isbat di Kementerian Jakarta, Senin (08/07), yang dipimpin oleh Menteri Agama, Suryadharma Ali, pemerintah menentukan awal puasa baru jatuh pada hari Rabu, 10 Juli. Perbedaan tersebut terjadi karena adanya perbedaan metode dalam penentuan awal puasa. Muhammadiyah menggunakan metode hisab dan pemerintah menggunakan metode rukyat.
Bagaimana sebenarnya metode hisab itu?
Hisab secara harfiah berarti perhitungan. Terdapat beberapa kriteria yang digunakan Muhammadiyah dalam metode perhitungan hisab. Yang pertama yaitu telah terjadinya konjungsi atau itjimak dimana posisi matahari, bulan dan bumi sejajar dalam garis lurus sebagai tanda bulan berakhir. Selanjutnya apabila matahari terbenam dan bulan masih berada di ufuk berapa pun derajatnya itulah yang disebut hilal sehingga merupakan pertanda Syakban. Berbeda dengan Muhammadiyah yang menjadikan metode hisab sebagai penentu awal puasa, pemerintah menggunakan metode hisab hanya sebagai pendukung bukan penentu. Acuan utama pemerintah adalah mentode rukyat atau mengamati visibilitas hilal, yakni penampakan bulan sabityang pertama kali tampak setelah terjadinya ijtimak. Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang, atau dengan alat bantu optik seperti teleskop. Aktivitas rukyat dilakukan pada saat menjelang terbenamnya matahari pertama kali setelah ijtimak (pada waktu ini, posisi Bulan berada di ufuk barat, dan Bulan terbenam sesaat setelah terbenamnya Matahari). Apabila hilal terlihat, maka pada petang (Maghrib) waktu setempat telah memasuki tanggal satu. (http://id.wikipedia.org/wiki/Hisab_dan_rukyat)
Metode yang digunakan baik oleh Muhammadiyah maupun pemerintah sama-sama memiliki dasar yang kuat dalam Islam dan memiliki pertimbangan masing-masing. Tidak ada yang dapat menentukan siapa yang paling benar atau siapa yang salah. Selanjutnya tergantung kepercayaan yang dianut setiap individu akan memilih mengikuti ketentuan yang mana, mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah atau berdasarkan perhitungan Muhammadiyah.
Perbedaan awal puasa bukan hal yang aneh di Indonesia. Keadaan seperti ini sudah beberapa kali terjadi, sehingga memungkinkan umat muslim di Indonesia terbiasa dengan perbedaan yang ada. Perbedaan ini sebaiknya tidak dianggap sebagai suatu hal serius sehingga dapat menimbulkan perselisihan antar umat Islam di Indonesia. Memulai puasa di waktu yang sama bukanlah hal terpenting, melainkan bagaimana seluruh umat Islam di Indonesia dapat saling menghormati dalam menunaikan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan dan bersama-sama mencapai kemenangan di jalan Allah SWT. Bukankah ada pepatah yang mengatakan bahwa perbedaan itu indah dan bersama bukan berarti harus selalu sama?

Related posts: