web analytics
header

Tadarus dan Tadabur di Bulan Suci

Oleh: Risna Rasyid
Ilustrasi: http://ustadzridwan.com
       Bulan Ramadan merupakan bulan yang sangat dinanti-nantikan oleh semua umat muslim, bulan penuh berkah dan ampunan, bulan yang hanya hadir sekali dalam setahun. Wajar jika umat manusia menyambutnya dengan berbagai macam bentuk yang mengesankan. Bagi mereka yang meninggalkan kampung halaman baik karena tuntutan pekerjaan maupun pendidikan akan berbondong-bondong mudik untuk kembali berkumpul dengan keluarga dan bersama melangkah menuju kemenangan.
Bulan yang suci ini tak akan mengesankan jika tidak dimanfaatkan sebaik mungkin, segala kebaikan mendapat pahala yang berlipat ganda dibanding bulan lainnya. Berbicara tentang kebaikan dan pahala di bulan Ramadan bukan hanya berpuasa menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan hawa nafsu yang dalam hal ini dapat mengurangi pahala puasa.
 Salah satu amalan yang disunahkan di bulan Ramadan yaitu khatam Quran. Alquran merupakan pegangan dan pedoman hidup seorang muslim, karena itu sangat dianjurkan untuk dibaca pada setiap waktu dan kesempatan. Rasulullah SAW bersabda:
“Bacalah Al-Quran, sesungguhnya ia datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi orang yang akrab dengannya.” (HR. Muslim).
Dalam bulan yang mulia ini juga lebih dianjurkan membaca Alquran secara bersama-sama atau bertadarus, sebab peristiwa turunnya Alquran adalah di bulan Ramadan. Sehingga setiap pertengahan bulan Ramadan yakni malam ke-17 Ramadan diperingati sebagai malam Nuzulul Qur’an. Sayangnya masih saja kita melihat fenomena dimana sebagian umat muslim masih banyak yang tenggelam dalam kemaksiatan dan kegiatan yang sia-sia. Tidak sedikit mereka yang menghabiskan waktu dengan berjam-jam di depan TV atau pun bermain kartu pada waktu yang seharusnya dimanfaatkan untuk membaca Alquran. Bahkan ada pula yang dengan asyiknya ikut balapan motor. Sungguh kegiatan yang hanya berdampak buruk bagi masyarakat sekitarnya, belum lagi kecelakaan yang sangat mungkin terjadi.
Untuk itu agar umat muslim tidak terjatuh dan  menghabiskan waktu dengan sia-sia maka sebaiknya mengisi kegiatan yang bernilai pahala. Perlu diketahui bahwa setiap jam, menit, dan detik di bulan Ramadan sangat bernilai untuk kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.

Related posts: