web analytics
header

Tragedi

Oleh: Nurul Amalia
Mahasiswa Fakultas Hukum Unhas Angkatan 2013
Ombak tak lagi memukul karang
Mata hati tak dapat memandang
Hentakan kaki berdendang
Jeritan hujan di pelosok gang
Ribuan mata melotot memerah
Terbujur kaku gemetarkan tubuh
Langkah tertatih, suara merintih
Sangkakala terdengar, bumi bergema
Tragedi ?
Kekacauan negeriku !!!
Mempertanyakan hak asasi
Sementara tembok di sampingku
Berduka layaknya peduli
Namun tersenyum membisu
Alunan suara hujan bermelodi
Hendak menyampaikan pesan kepadaku
Inilah tragedi
Tragedi tanpa batas

Related posts:

MAAF, KAMI LUPA HARUS DIAM

Oleh : Mei Salwa Asahara Ia lahir dari rahim sunyi, yang lelah melahirkan kata “maaf” kepada dunia untuk segala bentuk

Tangan Besi Perengut Rezeki

Oleh: Muhammad Supardi Di balik meja kekuasaan kau duduk dengan angkuh,Dengan tangan-tangan besimu, tinta hitam kau gores mencoret harapan.Ketukan palumu