web analytics
header

Tinta Telah Mengering

Anak Agung Dwi Kristiyanthi (Siswi SMAN 1 Gianyar, Bali)

Terlihat sang Mentari pagi
Memulai menuliskan lembaran cerita hati
Lembar demi lembar menghayati
Cerita hati yang akan segera terhenti
Merasuk dalam setiap jiwa yang sepi

Tinta seakan mengapresiasi
Tinta seakan mampu mengerti
Tinta seakan menemani
Tinta yang mengais cerita hati

Hembusan angin di atas meja kayu
Meniup-niupkan tinta yang tak berdebu
Cerita hati yang tak meragu
Berujung pada satu kisah yang terpaku
Beruntun layaknya irama sebuah lagu

Whuss..
Terpaan angin layaknya bergelombang
Melewati rangkaian cerita bertulis tinta
Sebintik tinta yang diterpa
Segera mengakhiri lantunan cerita
Walaupun hembusan nan sementara
Keringnya tinta tiada tara
Mengakhiri tulisan cerita hati yang tak berhingga

Related posts:

Ia

Oleh: Nona Ia hanya teman lama datang tiba-tiba, tanpa aba-aba di saat hati masih belajar lupa tanpa banyak kata ia

Arshynta

Oleh: Muhammad Fauzan MB Ketika modernisme menulis tentang distopia dan postmodernisme membantainya dengan relativisme aku masih mencari kata yang pas

Biru

Oleh: Juwa (Pengurus LPMH-UH Periode 2024/2025) Ia, sesosok biru yang tergambar pilu lewat sorot mata sayu yang ia miliki. Hening