Oleh : Indah Sari (Mahasiswa FH-UH)
Kini, harus kurayakan laraku
Dengan mengabarimu
Bahwa semalam anak-anak sungai itu
Hadir dengan deru
Memburu dia yang pilu
Menjemput ia yang simpan sembilu
“Berhentilah berharap!”
Bisiknya lirih
Anak-anak sungai itu
Mencoba menghibur hati yang luka
Namun, bukan hati jika mudah dimaklumi
Sekuat apapun ia mencoba kuat
Pada akhirnya akan terkoyak
Mengucurkan segala kesakitan-kesakitan
Buah harap yang tak terkabul
Mulanya, ia tahu
Bahwa menumpuhkan harap kepada ia yang diam
Ujungnya adalah luka
Hanya dua pilihan
Dan kau memilih membunuhnya
Sebelum kuucapkan selamat tingal