web analytics
header

Berhenti Berharap

Oleh : Indah Sari (Mahasiswa FH-UH)

Kini, harus kurayakan laraku

Dengan mengabarimu

Bahwa semalam anak-anak sungai itu

Hadir dengan deru

Memburu dia yang pilu

Menjemput ia yang simpan sembilu

 “Berhentilah berharap!”

Bisiknya lirih

Anak-anak sungai itu

Mencoba menghibur hati yang luka

Namun, bukan hati jika mudah dimaklumi

Sekuat apapun ia mencoba kuat

Pada akhirnya akan terkoyak

Mengucurkan segala kesakitan-kesakitan

Buah harap yang tak terkabul

Mulanya, ia tahu

Bahwa menumpuhkan harap kepada ia yang diam

Ujungnya adalah luka

Hanya dua pilihan

Dan kau memilih membunuhnya

Sebelum kuucapkan selamat tingal

Related posts:

MAAF, KAMI LUPA HARUS DIAM

Oleh : Mei Salwa Asahara Ia lahir dari rahim sunyi, yang lelah melahirkan kata “maaf” kepada dunia untuk segala bentuk

Tangan Besi Perengut Rezeki

Oleh: Muhammad Supardi Di balik meja kekuasaan kau duduk dengan angkuh,Dengan tangan-tangan besimu, tinta hitam kau gores mencoret harapan.Ketukan palumu