web analytics
header

Tolak lupa kebebasan Palestina !!!

Sumber: google.com

Sumber: google.com
Sumber: google.com

Fadhilah Amalia

(Pengurus LPMH-UH Periode 2017-2018) 

Tepatnya tahun 1948, menjadi saksi penindasan bangsa Palestina. Mereka terusir dan ditindas dari tanah mereka sendiri. Tahun 1948 menjadi tahun kemenangan Israel yang berhasil mendirikan negara di atas tanah Palestina. Istilah “Nakbah” yang berarti bencana menjadi peristiwa terkejam dalam sejarah bangsa Palestina. Pada tahun 1948. Sejumlah bandit zionis Israel memaksa melakukan pengusiran terhadap 800 ribu rakyat Palestina dari kampung-kampung mereka. Kekejaman dan kebiadaban sejumlah bandit zionis semakin nyata di tanah Palestina, mereka tanpa rasa kemanusiaan merenggut kebebasan rakyat Palestina, bahkan upaya pembantaian dan pembunuhan sudah dijadikan hobby dikalangannya. Tragedi Nakbah telah merenggut banyak hak hidup rakyat Palestina yang seharusnya rakyat Palestina memiliki hak hidup yang sama dengan rakyat di negara lainnya.

Zionisme adalah paham gerakan nasional yang mendukung terciptanya sebuah tanah air yahudi. Orang-orang yahudi dikenal cerdas, namun kecerdasannya sungguh disayangkan dengan sikap mereka yang mengadakan penindasan. Kecerdasan tak berarti jika tidak diamalkan dalam wilayah tindakan. Penjelasan tentang apa itu zionisme menjadi prasangka penulis bahwa bandit zionis Israel ini terpengaruh dengan apa yang mereka yakini. Mereka yakin dengan keinginannya yang mencita-citakan kelompok sosial yaitu agamawan dipulangkan di tanah mereka yang dilabelkan mereka itu Palestina. Sekian lama kelompok agamawan tersebut tersebar di berbagai penjuru dunia. Para bandit zionis Israel ini menginginkan tanah Palestina dipenuhi kelompok agamawan yang bisa memberi kemajuan di tanah mereka.

Seberapa baik pun keinginan dan cita-cita zionis itu tetap saja caranya salah dalam mewujudkan. Kritik atas zionisme memandang cara/upaya yang ditempuh lebih ke arah kolonialis atau rasis ideologi yang pada akhirnya menyebabkan pengingkaran hak-hak,perampasan dan pengusiran dari kelompok penduduk pribumi Palestina.

Berwacana saja menurut saya tidak dibutuhkan Saudara-saudari kita yang tertindas di tanahnya sendiri (Palestina). Mereka tidak meminta untuk diperdulikan,tetapi saudara mana yang bisa apatis atas penindasan yang dilihatnya walaupun hanya melalui media sosial atau pertelevisian. Kepedulian atas nasib mereka adalah panggilan hati.Apa salahnya kita ikut berpartisipasi dalam peringatan Al-Quds sedunia sebagai bentuk kongkret dengan teriakkan lantang bahwa kita anti zionis. Jangan sampai kita semua terlena dengan hidup tentram yang sebenarnya itu absurd disuguhkan oleh penguasa kepada kita agar bisa melupakan tragedi di Palestina. Peringatan Al-Quds sedunia bertujuan agar saudara kita di Palestina membutuhkan dukungan. Peringatan Al-Quds sedunia bertujuan agar saudara kita di Palestina mampu merasakan semangat berjuang melawan zionis di tanahnya.


“Sesekali beranjaklah dari zona nyamanmu, beranikanlah memimpikan dirimu menjadi yang tertindas seperti mereka”

Related posts:

AI Membunuh Berpikir Kritis

Oleh: Muhammad Thariq Zakwan (Mahasiswa Fakultas Hukum Unhas) Belakangan ini, sedang hangat diperbincangkan di media sosial mengenai tren “Gambar Ghibli”,