Makassar, Eksepsi Online – (3/12) Unit Kegiatan Mahasiswa Bengkel Seni Dewi Keadilan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin kembali menyelenggarakan pementasan Rekayasa Fantasi dan Lingkungan Seni (REFLEKSI) 2023 di Lapangan Basket Fakultas Hukum, Sabtu (2/12).
Penulis naskah dan sutradara dari pentas REFLEKSI, Ricardo, S.H. mengungkapkan bahwa tema yang diangkat pada kegiatan ini adalah Pamali. Tema yang terinspirasi dari keresahan-keresahan terkait kurangnya pemahaman mengenai Pamali.
“Konsepnya terinspirasi dari persoalan keresahan, karena zaman sekarang masih kurang pemahaman terkait pamali itu apa. Makanya banyak orang melanggar. Oleh karena itu, kita mengangkat tema Pamali. Tetapi kita tidak menyimpulkan bahwa pamali itu salah atau pamali itu mistis. Kita hanya memberikan pemahan kalau zaman dahulu itu, pamali dianggap mistis dan digunakan untuk menakut-nakuti sewaktu kecil,” jelas Ricardo.
Lebih lanjut, Ricardo mengungkapkan bahwa selama proses persiapan, hal yang menjadi tantangannya adalah sulit menyesuaikan budaya yang berbeda.
“Yang paling susah itu menyesuaikan budaya, karena dari yang saya angkat ini terdiri atas Bugis Bone dan Pare-pare. Susahnya juga para talentnya diajari suku bugis, lakon dan gimiknya.”
Ricardo menyampaikan pula terkait waktu yang digunakan untuk mempersiapkan pementasan ini sekitar kurang lebih lima bulan, dimulai dari penggarapan konsep hingga latihan dan penggabungan beberapa item.
Muhammad Rahmat Suazili selaku Pimpinan Produksi menegaskan bahwa pentas ini diperankan oleh anggota-anggota BSDK yang didominasi dari berbagai angkatan.
“Untuk talent itu pure semua anggota BSDK dari berbagai angkatan, ada juga yang 2017, 2018. Kami juga memiliki volunteer, kita ada ambil dari kokur seni angkatan 2023,” tegasnya.
Rahmat juga menyampaikan terkait dengan pesan yang ingin disampaikan dari pementasan apresiasi seni adalah untuk tidak melakukan perbuatan melawan atau durhaka kepada orang yang lebih tua.
Selaku pembina UKM BSDK, Dr. Sakka Pati, S.H., M.H. memberikan apresiasi yang luar biasa kepada BSDK yang telah sukses menggelar pentas seni ini.
“Saya berikan apresiasi yang luar biasa untuk anak-anak BSDK yang selalu menampilkan sebuah kreasi secara khusus tentang seni setelah beberapa tahun vakum,” ungkapnya.
Dr. Sakka Pati mengungkapkan harapannya agar BSDK selalu tetap berkreasi dan REFLEKSI dapat dihadirkan di setiap kepengurusan.
“Harapannya agar BSDK selalu tetap berkreasi melalui cipta atau kreasinya yang selalu dihadirkan di setiap kepengurusan dengan nuansa yang berbeda-beda,” harap Dr. Sakka Pati. (bjh)