Makassar, Eksepsi Online – (2/5) Komite Rakyat Berdaulat (KERABAT) melakukan aksi demonstrasi dalam rangka Hari Pendidikan Nasional. Aksi ini digelar di area flyover dan Alauddin pukul 15.00 dan dihadiri sekitar 150 orang termasuk mahasiswa dan civitas academica. Grand Issue yang dibawa adalah “Pendidikan Gratis yang Berkualitas dan Berintegritas” di mana aksi ini sebagai bentuk kritik kepada pemerintah terhadap pendidikan di Indonesia saat ini. Sedangkan isu turunan berasal dari masing-masing kampus yang bergabung.
Para demonstran menuntut adanya pendidikan gratis melihat biaya pendidikan yang terus melonjak tinggi.
Salah satu orasi yang dilontarkan adalah “Pendidikan seharusnya hadir sebagai upaya sistematis untuk memperbaiki peradaban dan kebudayaan suatu bangsa bukan hanya sebatas ijazah untuk melamar kerja”.
Adapun harapan utama yang disampaikan mengenai bagaimana pendidikan hari ini dapat digratiskan agar dapat diakses oleh semua kalangan. Tetapi melihat situasi dan kondisi sistem perguruan tinggi sepertinya kurang memungkinkan. “Tujuan utama yang paling dekat mungkin menghilangkan sistem PTN-BH dan mengubah kurikulum MBKM,” ujar Adam salah satu demonstran.
Adam juga menyebutkan bahwa PTN-BH dianggap mengarahkan kampus negeri menjadi swasta, karena kampus negeri harus mencari dan mengelola keuangannya sendiri. Sedangkan MBKM yang dampak positifnya tidak diketahui tetapi memiliki dampak negatif yang banyak, diantaranya komersialisasi pendidikan, industrialisasi pendidikan, dan masih banyak lagi.
Aksi hari ini sempat terjadi penangkapan oleh pihak polisi kepada mahasiswa Unismuh dan UIN. (Ehn)
