web analytics
header

Sajak Rindu

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Oleh: Nina

(Pengurus LPMH Periode 2022-2023)

Goresan tinta hitam

Mengukir sajak rinduku pada nisan biru

Yang teguh terpaku pada bentala

Gelombang bergemuruh

Riuh dalam pelukan

Menyembunyikan cerita indah

Terukir dalam pelukan laut yang berkilauan

Berita pagi membawa lada pahit dunia

Pedih, rindu, sakit, tak terbayangkan

Tawa yang dulu, kini telah tiada

Sudah empat tahun kau meninggalkan diri

Namun rindu ini semakin tak mau pergi

Bunga-bungamu, semerbak dan berwarna

Kenangan senyum, tawa, dan canda yang terangkai bersama

Suaramu, penuh lara yang terasa pilu

Kau sembunyikan dengan senyum yang tabah

Kau kini terbaring di bawah nisan biru

Rasa yang terpendam, kini jadi ingatan yang terjaga dengan kuat

Related posts:

Surat untuk Wiras

Oleh: El Duhai Wiras Merah Mathari, kekasihku. Ras, masihkah kau merajuk? Kenapa mata kau sungkan menatapku? Ayolah, aku berjanji tak

Suara Hati Pusara

Oleh: Fadlin Yunus Halimah dengan muka menunduk, duduk di hamparan tanah seluas 800 meter persegi. Dengan mata sembab ia memegang

DESEMBER KESEKIAN

Oleh: Nur Fadliansyah Abubakar & A. Wafia Azzahra Makin perih namun teriris Semakin diam semakin sakit Lelah batin Ingin mati