web analytics
header

Puisi: Itu Aku

Oleh : Syarifah Fadliyah Nurul Hidayah JURIS15 Fakultas Hukum Unhas

Kita…
Satu kata yang selalu ku semogakan.

Kita…
Bagai dua kutub yang saling tolak menolak, tak bisa bertemu.

Kita…
bagai fluktuasi dalam emulsi, Selalu berdampingan namun tak bisa menyatu.

Seseorang menunggumu di pojok sana. Dia mengagumimu sebatas punggungmu saja.

Itu Aku…

Kau tak Pernah tau dan tak perlu tau rasaku.

Namun, saat kau dapati mataku menatapmu terlalu dalam.

Yakinlah, aku sedang menikmati karya Tuhan bersama sepenggal rasa  yang tak bisa terucap.

 

Pemenang Malam Puisi di Line Eksepsi Online

ID Line : Eksepsi Online/@gob7706n

Related posts:

MAAF, KAMI LUPA HARUS DIAM

Oleh : Mei Salwa Asahara Ia lahir dari rahim sunyi, yang lelah melahirkan kata “maaf” kepada dunia untuk segala bentuk

Tangan Besi Perengut Rezeki

Oleh: Muhammad Supardi Di balik meja kekuasaan kau duduk dengan angkuh,Dengan tangan-tangan besimu, tinta hitam kau gores mencoret harapan.Ketukan palumu