Oleh :
Aditya Arta Kurniawan
(Mahasiswa Politeknik LP3I Jakarta)
Seindah nada yg mengalun
Setenang mentari yg bersinar
Bak surga yang mengiringiku di dunia
demi menujukanku pada sebuah cinta
Air mengalir penuh haluan
Sebagai penopang kehidupan
Tak peduli ranting menghadang
Hingga mencapai satu tujuan
Tujuan dengan kekokohan pendirian
Tanpa tersentak satu kalimat yg menghadang
Bak tembok yg terdiam dengan smua kebisingan
Dengan kabut hitam yg membungkam keegoisan
Tak peduli
Tak tergoyahkan
Sesuci kertas putih tanpa coretan
Dilindungi dahsyatnya pagar keimanan
Sembari berkata dengan lembutnya tutur kata
Ku bertahan dengan waktu yang silih berganti
Meski duri menerjang hati bertubi -tubi
Karnaku ingin kau disini
Disini menemani tanpa henti
Disini sebagai oksigenku
Menjadi sumber kehidupanku
Hingga ajal menjemput nanti