web analytics
header

Positif dan Negatif Metode Perkuliahan Daring

WhatsApp Image 2021-01-09 at 6.29.51 PM
Dokumentasi Eksepsi

Makassar, Eksepsi Online – (9/1) Sehubungan dengan Surat Keputusan (SK) Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) yang ditetapkan  pada tanggal  21 Desember 2020,  terkait penetapan  kegiatan perkuliahan semester akhir tahun akademik 2020/2021 yang masih dilakukan secara dalam jaringan (daring). Beberapa Mahasiwa mengatakan hal ini memiliki sisi negatif dan positif.

Seperti yang dikatakan oleh Muhammad Ilham L salah satu mahasiswa semester delapan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (FH-UH), “Ada sisi positif dan negatifnya sih. Ya positifnya karena bisa meminimalisir persebaran Covid-19.” Selanjutnya Muhammad Ilham mengatakan sisi negatif dari metode perkuliahan daring membuat mahasiswa ini kurang bersemangat. “Ya saya merasa kurang bersemangat, karena terbiasa kuliah tatap muka secara langsung dan terkadang materi kuliah daring kurang tersampaikan dengan baik,” tambah Ilham.

Selanjutnya, Rismawati Nur Mahasiswa (FH-UH) mengatakan metode perkuliahan secara daring belum efektif penerapannya. “Perkuliahan daring belum efektif untuk diterapkan secara merata di seluruh wilayah Indonesia pasalnya terdapat beberapa wilayah yang belum terjangkau akses internet.” Ungkapnya.

Fatimah mahasiswa baru FH-UH  yang langsung dihadapkan dengan metode perkuliahan secara daring  juga mengaku hal ini memiliki sisi negatif lumayan banyak. Dia merasa kurang mendapat feel dari lingkungan perguruan tinggi.
 
“Sulit bagi mahasiswa baru untuk bertransisi dari SMA ke kuliah. Dan juga rata-rata dosen memberikan tugasnya tanpa diberi tahu format dari tugas tersebut. Kan format tugas SMA dan kuliah itu berbeda di berbagai macam bentuk, jadinya sulit dan terpaksa untuk mencari referensi online. Waktu minggu pertama masuk kuliah, saya pernah diberi tugas meresensi bab buku dan jujur, cukup bingung format resensi buku itu seperti apa. Memang pernah diajarkan di SMA cuman sekilas aja, jadinya harus mencari tau sendiri. “  jelas Fatimah.

Selain itu, Fatimah  juga menambahkan susahnya membangun emosi dengan dosen dan teman.  “Sulit untuk relate emationally dengan dosen & teman. Jadinya seperti berteman tapi feelnya, vibesnya ngga didapat secara emosional.” tambah Fatimah.

Rismawati Nur juga menambahkan “Tak ada persiapan khusus untuk menghadapi semester akhir yang masih dilaksanakan secara daring, hanya saja saya banyak belajar dari semester sebelumya. Untuk sementer ini saya lebih berusaha untuk memaksimalkan waktu yang saya miliki dan manajemen waktu belajar dan kegiatan lainnya yang akan lebih saya perbaiki.” Tambahnya.

Terkait perkuliahan  daring, banyak mahasiswa yang berharap semoga Covid-19  segera mereda dan  metode pendidikan  dapat dilakukan secara tatap muka langsung, Fatimah sendiri berharap untuk semester akhir tahun akademik ini dapat menggunakan aplikasi yan lebih bervariasi. “saya berharap aplikasi yang digunakan dapat lebih bervariasi karena zoom sendiri lumayan menggunakan banyak data seluler. Mungkin menggunakan google meet atau discord atau program lain yang dapat digunakan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Selain itu, saya dan pastinya seluruh angkatan saya berharap dapat segera melaksanakan perkuliahan offline agar kami juga dapat beradaptasi kepada kehidupan perguruan tinggi semaksimal mungkin.” Jelas Fatimah. (lia)

Related posts: