Makassar, Eksepsi Online – (14/03) Front Mahasiswa Nasional Badan Persiapan Ranting Universitas Hasanuddin (FMN BPR Unhas) menggelar kegiatan bertajuk “Ngefront” di Fakultas Hukum (FH) Unhas pada Rabu (12/03). Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian diskusi, lapak baca, pembuatan zine, serta pertunjukan seni yang akan berlangsung secara bertahap di 16 fakultas di Unhas.
Parade diskusi perdana ini awalnya direncanakan berlangsung di Taman Keadilan FH Unhas pukul 15.00-18.00 WITA. Namun, karena kondisi tertentu, lokasi kegiatan akhirnya dipindahkan ke depan Sekretariat Lembaga Mahasiswa FH-UH. Meskipun mengalami perubahan lokasi, antusiasme peserta tetap tinggi dalam mengikuti jalannya kegiatan.
Kegiatan ini diinisiasi sebagai ruang terbuka bagi mahasiswa untuk bertukar gagasan, mengembangkan wawasan, serta membangun budaya literasi kritis. Selain itu, “Ngefront” juga diharapkan menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengekspresikan pemikirannya melalui diskusi interaktif, bacaan kolektif, serta produksi zine sebagai sebuah medium independen yang dapat merekam dan menyuarakan berbagai pemikiran serta keresahan mahasiswa.
Joshua, salah seorang peserta menjelaskan bahwa “Ngefront” bukan sekadar ajang diskusi biasa, tetapi juga bagian dari upaya membangun budaya intelektual yang lebih dinamis dan progresif di lingkungan kampus.
“Ngefront ini adalah sebuah proyek eksperimental dari FMN untuk menguji kembali efektivitas diskusi formal secara praktis. Ini adalah model ruang kolektif bagi mahasiswa untuk mereka bisa berbincang, membaca, serta menulis. Dengan adanya kegiatan seperti ini, harapanku (jelas) semakin banyak mahasiswa yang tertarik untuk terlibat dalam budaya intelektual yang kritis dan progresif,” tuturnya.
Selain diskusi, kegiatan ini juga dimeriahkan dengan sesi bernyanyi bersama yang membawakan lagu-lagu bertema perjuangan dan juga kontemporer. Hal ini menambah semarak suasana dan semakin memperkuat esensi kegiatan sebagai bentuk ekspresi mahasiswa dalam menghadapi realitas sosial.
Ke depannya, FMN berencana untuk menggelar kegiatan serupa di berbagai fakultas lain guna memperluas jaringan intelektual serta memperkuat tradisi diskusi kritis di lingkungan kampus Unhas. Dengan adanya inisiatif seperti ini, diharapkan mahasiswa dapat semakin aktif dalam menganalisis dan merespons berbagai isu yang berkembang di masyarakat. (Tod)